Oleh: Luluk Latifah
Pelepasan Mahasiswa FAI UAD yang bertempat di Restoran Ndorogiri, Bantul, D.I Yogyakarta digelar pagi tadi (19/5/2021). Tepat pada pukul 09:00 WIB sebelum rangkaian acara dimulai ada satu penampilan dari Tim Saman IMM FAI UAD. Penampilan tari saman khas daerah Aceh dari tujuh orang mahasiswi angkatan 2020 dan 2021, menjadi wajah baru keekspresifan mahasiswa FAI selama ini. Berbekal latihan sebanyak 5 kali dalam kurun waktu satu minggu, penampilan tersebut terbilang sukses dan lancar. Kesuksesan tersebut tak terlepas dari antusias para penari yang berupaya keras mempelajari berbagai gerakan dari nol. Latihan tari tersebut dilakukan di ruang teras sekertariat IMM di kampus 4 dengan berbagai perlengkapan yang seadanya. Mengingat lorong mahasiswa yang terdiri berbagai sekertariat di kampus tersebut telah lama terbengkalai dan tak terurus. IMM FAI dan tim saman mencoba memanfaatkan dan menghidupkan kembali lokasi tersebut.
Perlu diketahui, keberadaan tim saman tersebut belum lama terbentuk. Sekitar bulan Maret kemarin open recruitment Tim Saman pertama kali dilaksanakan berbarengan dengan creativ minority lain di IMM FAI. Awalnya peminat terdaftar berjumlah lima orang namun hingga saat ini anggota terus bertambah dan pendaftaran terus terbuka bagi siapapun yang berminat. Dibawah bidang seni budaya dan olahraga IMM FAI UAD, creativ minoriy tersebut ditujukan untuk mewadahi minat mahasiswa FAI dalam bidang seni tari terkhusus tari saman. Banyak dukungan diberikan untuk terbentuknya tim ini baik dari internal maupun dari luar internal IMM FAI.
Tentunya dukungan tersebut menjadi stimulus untuk organisasi yang sempat mengalami keterbatasan di masa pandemi kemarin. Dengan semangat yang akan terus terpupuk, bidang seni budaya dan olahraga berupaya mewadahi berbagai minat dan bakat mahasiswa FAI.
Satu hal lagi yang lebih penting, momen ini menjadi spirit bagi IMM FAI khususnya untuk mengembalikan dan memperkenalkan dunia kemahasiswaan yang sesungguhnya dapat diwarai dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Sebelum pandemi melanda, di dalam dunia kemahasiswaan dapat ditemui berbagai kegiatan organisasi dan kepanitiaan. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya menyuguhkan pengalaman namun juga membentuk cara berfikir, melatih manajemen diri, kepedulian sosial, dan berbagai skill yang nantinya bermanfaat bagi kita. Inersia atau kemalasan untuk bergerak bagi mahasiswa menjadi zona yang sangat nyaman selama pandemi kemarin. Berbagai kegiatan dilaksanakan secara daring tanpa perlu mengeluarkan banyak mobilitas bahkan dapat dilaksanakan dengan rabahan di atas kasur. Hal tersebut yang banyak menjebak mahasiswa saat ini.
Dinamisasi memang harus kita kuasai dalam menghadapi kemajuan teknologi, namun berbagai poin di dalam dunia kemahasiswaan yang disebutkan tadi akan lebih matang dan maksimal saat dilaksanakan secara langsung.
Spirit yang digerakkan IMM FAI UAD berupaya mendobrak hal tersebut, mengajak para mahasiswa menikmati dunia kemahasiswaan. Terbukti para mahasiswi dalam tim saman dapat mempelajari tarian yang merupakan bagian dari budaya nusantara daerah Aceh tanpa menutup kemungkinan mereka berasal dari berbagai daerah mulai Sabang sampai Merauke. Sedangkan di IMM FAI tim saman merupakan salah satu dari banyak creativ minority dan kegiatan yang bermanfaat. Terdapat kreativ minority jurnalistik, keilmuan, kepedulian sosial, keagamaan, serta kegiatan yang bermacam-macam seperti kewirausahaan, olah raga dan seni dan masih banyak lagi. Menjadi harapan bagi IMM FAI agar mahasiswa FAI memanfaatkan kesempatan serta wadah yang telah ada dan meninggalkan zona nyaman kemalasan. Tentunya dengan menumbuhkan kesadaran bahwa mahasiswa telah mampu menentukan pilihannya untuk mengisi waktu sesuai yang mereka butuhkan. Ikut menjadi bagian dari cita-cita besar IMM FAI untuk mampu terus bermanfaat bagi sesama mahasiswa, masyarakat dan bangsa.
Penyunting : Mustofa Dahlan