Revitalisasi Gerakan Literasi Mahasiswa Masa Kini

 

 

 

 

 

Oleh: Alung Prasetya (Kader IMM FAI 2022)

Mahasiswa adalah insan yang tak lepas dari yang namanya ilmu pengetahuan , Intelektual, dan Aksi. Dari hal itu mahasiswa tidak bisa mendapatkanya begitu saja tanpa adanya literasi. Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang di perlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi tidak hanya terbatas pada ketrampilan membaca dan menulis saja, tetapi juga meliputi pemahaman yang mendalam terhadap berbagai bentuk informasi yang ada baik secara langsung maupun melalui media. Bagi mahasiswa, literasi yang kuat sangat penting dalam menjalani kehidupan akademik yang sukses dan dalam mengembangkan skill yang produktif sehingga juga dapat di terapkan dalam dunia kerja yg kompleks dan dalam kehidupan sehari hari.

Minim dan rendahnya tingkat literasi di indonesia juga berdampak rendahnya tingkat literasi di lingkungan mahasiswa, mahasiswa kini lebih banyak bermain, nongki dan ngopi di cafe cafe berkelas dengan teman dan circlenya. Inilah saatnya kita semua terkhusus mahasiswa untuk memasifkan budaya literasi di indonesia melalui lingkungan yang ada di sekitar kita dan pada kesempatan kali ini kami akan membahasnya dengan Cara membangun semangat literasi kader sebagai berikut :

  1. Motivasi Intrinsik

Adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai mahasiswa motivasi belajar-lah dan semangat berliterasi yang harus ada dan tertanam dalam diri, karena tanpa adanya motivasi dalam diri sendiri untuk belajar pasti kita akan malas-malasan dalam belajar. Karena dalam dirinya telah tertanam keinginan dan minat untuk belajar yang tinggi sehingga tidak memerlukan rangsangan dari luar dirinya.

2. Motivasi Ekstrinsik

Adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Motivasi Ekstrinsik ini juga tidak dapat dipungkiri merupakan penyemangat diri dalam melakukan suatu kegiatan. Rangsangan dari luar ini juga menunjang diri kita. Motivasi Ekstrinsik dalam belajar atau semangat berliterasi pada diri seseorang itu muncul karena ada tujuan lain yang hendak dicapainya selain tujuan utamanya untuk menambah pengetahuan. Misalnya ingin mendapatkan pujian dari orang lain, ingin mendapatkan IP (Indeks Prestasi) yang tinggi.

3. Memberikan arahan atau pengertian bahwa pentingnya menanamkan budaya membaca dalam

Pentingnya menanamkan semangat membaca dalam diri para kader adalah hal yang sangat berpengaruh dalam menentukan kemampuan ataupun kualitas para kader dengan menunjukan dan memberikan gambaran yang akan mudah mereka pahami. Jika mereka bisa menanamkan semangat membaca dalam diri mereka di harapkan meraka lebih semangat lagi

dalam berliterasi, sehingga dengan begitu kemampuan dan kualitas para kader akan semakin meningkat. Memberikan metode pengajaran yang sederhana sehingga mudah untuk di pahami, dalam diri manusia kadangkala semangat yang dimiliki akan naik turun karena memang mungkin tidak terbiasa sejak kecil dan lebih memilih bermalas-malasan.

Inilah tugas pentingnya bagaimana caranya bisa mengkonsistenkan rasa semangat yang sudah tertanam kuat dalam diri, dengan cara memberikan pangajaran atau menekankan bahwa membaca adalah suatu kewajiban karena membaca akan menambah wawasan keilmuan, memperbaiki keyakinan, membuat semakin pekat terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya. Membaca dapat berguru terhadap orang manapun meski tidak pernah berjumpa, baik orang biasa, sampai orang luar bisa dalam memberi pengaruh terhadap peradaban dunia.

Membaca akan membuka pola-pola cakrawala nalar berpikir yang sistematis, konstruktif, membuat ide-ide atau gagasan yang baik, memperbaiki persepsi terhadap pristiwa, melatih pancaindra secara fungsional, dan menambah pengalaman yang sehubungan dengan itu. Al- Qur’an telah menjelaskan perintah membaca surat Al-Alaq yang berbunyi β€œIqro” dengan pengertian perintah dari Tuhan untuk membacalah, dengan memberikan metode pengertian seperti ini diharapkan mereka akan lebih semangat lagi dalam membaca atau berliterasi.

4. Membentuk komunitas gemar berliterasi

Komunitas literasi merupakan perkumpulan orang-orang yang gemar berliterasi. Para kader dapat membentuk suatu komunitas untuk membahas permasalahan-permasalahan yang hangat di perbincangkan yang baru saja terjadi, bisa juga membahas seputar organisasi, perkuliahan dan hal-hal lainnya yang lebih bermanfaat.  Para kader bisa mengeluarkan semua argumen atau pendapat mereka masing-masing, maka dalam forum itu akan ada banyak perbedaan-perbedaan pendapat yang mereka keluarkan sehingga para kader akan lebih semangat dan tertantang lagi dalam berbicara maupun berdiskusi.

Secara  otomatis akan muncul dalam diri mereka semangat dalam membaca atau berliterasi, lebih berani berbicara di hadapan banyak orang dan mereka akan lebih tertantang lagi untuk mencari informasi- informasi yang lebih aktual, sehingga akan terbukti bahwa permasalahan yang di bahas benar- benar aktual atau benar adanya.

5. Meningkatkan Difungsi Perpustakaan

Bagaimana caranya meningkatkan Difungsi perpustakaan?. Dengan cara membuat sebuah  kegiatan diskusi seperti, pojok membaca, undang atau berikan informasi kepada para kader agar menghadiri kegiatan diskusi  tersebut, dengan begitu para kader bukan hanya bisa mendapatkan ilmu dari diskusi itu saja tetapi mereka juga bisa mencari buku yang berkaitan dengan apa yang telah di diskusikan tadi.

Sehingga ilmu yang mereka dapatkan tadi tidak hanya berdasarkan apa yang mereka dengarkan dan perhatikan tetapi juga dari hasil membaca dan analisa mereka sendiri, maka akan terwujudlah kader yang bukan hanya langsung menerima ilmu apa yang telah mereka dapatkan tetapi mereka juga harus mencari dari referensi lainnya sehingga akan munculnya para kader yang mempunyai pemikiran yang kritis. Ini adalah salah satu upaya agar para kader lebih semangat lagi dalam menggali ilmu pengetahuan yang ada dan lebih semangat lagi dalam berliterasi.

6. Mengadakan Perlombaan literasi

Ini adalah upaya yang sering di lakukan oleh orang-orang bahkan di perguruan tinggi sekalipun, menurut saya dengan kita membuat suatu perlombaan seperti ini, di harapkan para kader lebih semangat lagi dalam berliterasi. Mereka akan cenderung mau belajar dan lebih semangat lagi dalam berliterasi ketika mereka tahu bahwa ada yang mereka ingin raih, misalnya ingin menjadi juara, ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam berliterasi dan lain sebagainya. Dengan menghargai hasil karya yang mereka hasilkan, mereka akan lebih termotivasi lagi dalam berkarya maupun semangat untuk terus berliterasi.

Motivasi semangat berliterasi harus dibangun dan ditanamkan dalam setiap diri kader atau pun mahasiswa sehingga terangsang dan terdorong untuk lebih semangat lagi dalam belajar dan tidak bermalas-malasan. Dengan banyak berliterasi di harapakan kader atau mahasiswa mampu berpikir kritis dan dinamis sehingga dalam lingkungan akademis tidak terlihat seperti mereka tidak memiliki bekal dalam berorganisasi maupun perkuliahan.

Dorongan dan kemauan akan rasa ingin tahunya maka memaksa para kader untuk belajar. Untuk memenuhi rasa keingintahuannya tersebut berusaha keras dengan mencari apa yang ingin dia cari. Dari sinilah kader terdorong untuk belajar dan terus belajar demi tercapainya tujuan yang dia harapkan. Dengan cara yang baik bukan dengan cara instan.

KESIMPULAN

  1. Untuk membangun semangat literasi kader pastinya tidak akan lepas dari yang namanya kemauan atau motivasi ingin maju dan mau berproses dalam diri mereka sendiri, itu hal pertama yang harus di tanamkan dalam diri para kader itu sendiri
  2. Mereka harus banyak di berikan motivasi, baik dalam diri mereka pribadi, teman-teman terdekatnya maupun dalam suatu lingkungan, semakin banyaknya hal yang bisa memotivasi mereka dalam hal berliterasi, cepat ataupun lambat mereka pasti akan termotivasi dan pastinya akan berdampak positif bagi mereka para kader, sehingga mereka para kader akan bersemangat dalam
  3. Membuat kegiatan-kegiatan yang positif seperti membuat komunitas khusus literasi, membuat perlombaan literasi, membuat diskusi di dalam lingkungan perpustakaan dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat memicu semangat para kader untuk terus.

BILLAHI FII SABILILHAQ, FASTABIQUL KHAIRAAT