KEKALAHAN BUKANLAH AIB

 

Oleh : H. Kapitang

Β 

β€œPemenang sejati adalah dia yang mampu tersenyum dan bahagia dikala dia belum berhasil. Karena, dia sadar perlu adanya persiapan yang matang untuk memenangkan sebuah pertarungan” Kira-kira begitu yang diucapkan oleh Djajendra sang motivator

 

Memang, dalam hal menerima kekalahan bukan lah sebuah perkara yang mudah, namun Ketika nilai-nilai moral tertanam dalam diri dan menjunjung tinggi sportivitas, maka menerima kekalahan bukanlah suatu hal yang sulit. Bisa jadi dari kekalahan tersebutΒ  akan melahirkan kekuatan baru dan menjadi batu loncatan untuk menjadi pemenang di pertarungan-pertarungan berikutnya.

 

Jika seseorang tidak menerima kekalahan yang dialaminya, tanpa sadar dia telah mengembang biakan monster-monster dalam dirinya dan jelas lah bahwasanya dia gagal menjadi pemenang ketika bertarung dengan dirinya sendiri.

 

Menerima kekalahan adalah salah satu bukti ketakwaan kita kepada Tuhan, karena kita patuh dan tunduk atas segala kehendaknya. Menerima kekalahan juga merupakan bentuk kontribusi kita kepada pemenang. Kalau tidak ada yang kalah tentu tidak akan ada pemenang dalam sebuah pertarungan.

 

Merasa kecewa dan sedih ketika mengalami kekalahan itu merupakan suatu hal yang wajar-wajar saja, tetapi ketika berlarut dalam kesedihan, kekecewaan yang tak berujung sampai menimbulkan hal-hal negatif saya kira sikap tersebut jauh dari kata wajar bahkan jauh dari kata waras.

 

Maka dari itu, kalau kata Djajendra dalam sebuah tulisannya β€œjauhkan diri dari obsesi yang berlebihan untuk sebuah hasil yang sempurna”

Β 

Pembaca yang budiman, tulisan ini hadirΒ  bukan tanpa alasan tetapi tulisan ini bisa hadir karena saya sendiri pernah melihat bahkan sering mengalami kekalahan dalam beberapa pertarungan. Misalnya bertarung dengan diri sendiri, terkadang saya tidak dapat menahan ego dan rasa amarah yang berlebihan dalam diri yang sering menggebu ketika mengalami kekalahan.

 

Tapi bukan berarti saat ini saya patuh terhadap ego dan rasa amarah yang berlebihan yang ada pada dalam diri saya. Perlawanan demi perlawanan terus saya lakukan, entah hasilnya seperti apa itu urusan Tuhan.

 

Dalam pertarungan sepak bola. Bukan sekal dua kali saya mengalami kekalahan tetapi sering kali saya mengalami hal tersebut. Sedih, kecewa, menyesal, putus asa, marah pun pernah saya rasakan. Yang menjadi poin penting ialah motivasi yang selalu diberikan oleh pelatih agar bangkit dan terus berusaha dengan keras, terus melakukan persiapan persiapan untuk pertarungan selanjutnya.

 

Dan akhirnya atas motivasi yang diberikan pelatih, dan persiapan-persiapan yang saya lakukan, saya bisa merasakan menjadi menjadi pemenang dalam sebuah pertarungan dalam sebuah pertandingan terbuka dan terukur dengan aturan.

 

Baru-baru ini menyaksikan kekalahan teman-teman dalam pertarungan perpolitikan. Karena ada hubungan emosional antara saya dan teman-teman sehingga saya pun sedikit merasa sedih dan marah. Asumsi saya, teman-teman juga pasti merasakan hal yang sama. Tetapi yang membuat saya kagum ialah kedewasaan politik yang di tunjukan oleh mereka.

 

Sedikit mundur untuk menyiapkan pertarungan selanjutnya dan mengucapkan selamat kepada pemenang adalah salah satu sikap dariΒ  seorang pemenang sejati.

 

Wallahu a’lam bissawahb

 

 

 

 

 

 

 

Pengumuman Peserta MADINA 2018

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat untuk kader IMM FAI yang lolos menjadi peserta MADINA (madrasah intelektual), tetap semangat dan jangan lupa persiapkan diri kalian untuk acara ini,

nama peserta MADINA klik : https://bit.ly/2C4Nsl6

Ketentuan Peserta MADINA Tahap 1 :

  • Membuat KARYA TULIS
  1. PesertaΒ  MADINA diwajibkan membuat karya tulis dengan tema β€œMengapa Aku Ber-IMM?”
  2. Format penulisan karya tulis: Ukuran kertas A4, Jenis huruf Times New Roman, Ukuran 12, spasi 1,15, Margin Normal. Minimal 300 kata
  3. Karya tulis dikirim paling lambat tanggal 16 Desember 2018 pada pukul 15.00 WIB
  4. Karya tulis dikirim ke email immfai17@gmail.com dengan subyek nama_judul tulisan_madina, contoh Bunan Saudah_IMM adalah keluargaku_madina
  • Screening Peserta MADINA
  1. Peserta MADINA wajib mengikuti screening dengan pendamping masing-masing
  2. Waktu screening dari 12 Desember 2018 – 16 Desember 2018
  3. Syarat untuk screening dengan membawaΒ  Al–Qur’an terjemaah dan printout karya tulis
  4. Peserta wajib menghubungi screener masing-masing untuk waktu dan tempat screening.

 

Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi CP 083863340001 (Immawati Puspa),

Billahi fii sabilil haq fastabiqul khairat

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

IMPIAN

Oleh: pria.senja_

Pagi ini ku terpaku pada ufuk timur
Bias mentari pagi terlihat indah
Pagi yang mekar seiring mentari bersinar
Embun tak lagi bermanja pada dedaunan

Dalam diamku, aku terpana
Pada pemuda pemudi bersinergi
dengan simbol merah yang melekat
ia tunjukkan kegagah beraniannya
ia tidurkan hayalan yang membekukan
ia bangunkan gairah tuk memetik impian
dalam persatuan hangat menempuh asa
demi kesejahteraan nusa bangsa

Wahai IMM ...
Aku bangga padamu
Kau bangkitkan jiwa-jiwa sang penerus bangsa
Kau tuntun pada titik pengharapan
Kau terjemahkan ego dalam sanubari kelabu
Kau sematkan Api keberanian Pada tiap naluri yang beku

Wahai IMM ...
Disini kami bersamamu
Bersama satukan Impian
Bersama sejahterakan Indonesia

Wahai IMM ...
Tetaplah jadi kebanggan
Atetaplah membara dalam api sucimu
Tunjukaan pada dunia
Buat Ia tersenyum karenamu.