Virus Corona atau COVID-19 menjadi pemicu utama pembatasan aktivitas dalam berbagai bidang di Indonesia. Berbagai macam dampak yang di alami, baik dampak positif maupun negatif di beberapa bidang. Lockdown adalah kata-kata yang sering kita dengar belakangan ini, lockdown menjadi viral seiring merebaknya COVID-19 yang katanya mematikan. Sebelum lanjut ke pembahasan yang lebih jauh, apa sih definisi lockdown itu sendiri? Lockdown dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk pencegahan infeksi yang dimana mengharuskan wilayah untuk menutup aksesmasuk maupun keluar sepenuhnya.
Kebijakan Lockdown beberapa Negara telah menerapkannya tetapi masyarakatnya masih diperbolehkan untuk beraktifitas kecil di luar seperti membeli kebutuhan atau hanya jalan santai untuk menghilangkan penat, seperti yang diberlakukan di Italia, Spanyol dan Indonesia termasuk juga dibeberapa wilayah. Kasus peningkatan virus COVID-19 ini terus meningkat karena di sisi lain dimanfaatkan untuk mengesampingkan problematika yang sedang terjadi di negara Indonesia, seolah-olah peningkatan COVID-19 ini dijadikan sebagai pengalihan isu semata. Sehingga kasus peningkatan virus ini memberikan dampak positif dan buruk. Berbagai wilayah di Indonesia pada beberapa waktu lalu menerapkan kebijakan Lockdown dalam beberapa hari, namun sampai saat ini belum ada yang berhasil memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Berbagai upaya telah diterapkan, tetapi masyarakat yang semakin hari menganggap penyebaran COVID-19 ini menjadi hal yang biasa saja. Penyebaran Corona virus ini sudah berlangsung lebih dari setahun, kemudian yang menjadi persolan masih relevan kah lockdown ini diberlakukan terkhusunya di Indonesia? Indonesia ketika menerapkan lockdown ketat sekarang seperti yang dilakukan oleh China, mungkin saja Indonesia akan jatuh kedalam influsi yang lebih besar lagi, artinya Indonesia secara perekonomian akan tertinggal jauh dari negara-negara lain dan bukan tidak mungkin Indonesia akan jatuh ke dalam krisis yang lebih parah lagi. Seandainya pemerintah Indonesia menerapkan lockdown ketat pada awal-awal pandemi, mungkin Indonesia bisa sedikit mengatasi krisis dan sekarang mungkin corona bisa dikendalikan. Bisa dikatakan bahwa Indonesia sudah terlambat dalam menerapkan kebijakan lockdown ini karena beberapa faktor, salah satu faktornya yaitu sebagian masyarakat yang sudah merasa bodoh amat dengan kasus peningkatan COVID-19 ini. Ketika sebagian masyarakat telah memiliki paradigma berfikir seperti itu maka mereka akan melanggar kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ketika memang diberlakukan lockdown di saat sekarang ini mungkin saja akan mengakibatkan banyak dampak buruk diantaranya pelanggaran kebijakan berada dimana-mana, Pembelajaran sistem online secara terus menerus dilaksanakan para pelajar maupun mahasiswa yang sampai saat ini banyak dikeluhkan dll. Pemberlakuan lockdown saat ini merupakan bukan lagi hal yang relevan terutama di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah masih belum tegas dan lambat mengambil keputusan dalam menangani kasus virus corona ini. Vaksin corona memang sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat indonesia tapi hal itu tidak menurunkan tingkat kasus virus corona ini. Beberapa daerah kembali menjadi zona merah. Pada hakikatnya ksadaran masyarakat akan penularan virus corona ini sangat dibutuhkan karena masyrakatlah yang menjadi kunci untuk memutuskan rantai penularan virus corona. Tetapi yang menjadi persoalan lagi, seperti apa yang kita lihat pemerintah seakan-akan bercanda dalam menjalankan karantina wilayah ini. Contohnya seperti kerumunan saat pilkada serentak, kerumunan saat presiden kunjungan. Ini hanya contoh kecil dari alasan pemerintah seolah-olah bercanda dalam menangani penyebaran virus corona ini, belum lagi banyak konspirasi-konspirasi berterbangan seperti TK China atau warga India yang merapat ke Indonesia disaat karantina wilayah sedang dijalankan. Penulis mengira bahwasanya mewajibkan kebijakan masyarakat memakai masker di tempat umum, sering cuci tangan dan kaki, kemudian jaga jarak saja itu sudah cukup menekan angka covid dengan syarat berlaku untuk semua orang secara rata tanpa pandang bulu serta dijalankan dengan baik. Yakin bahwasanya Indonesia akan mampu memutus mata rantai virus COVID-19 ini.
Oleh karena itu, sistem pemberlakuan lockdown ini diurungkan dahulu. Mungkin cara yang dapat kita lakukan yakni patuh protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan memakai sabun dan membatasi untuk berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, mungkin cara yang bisa dilakukan yaitu stay at home, seperti apa yang pernah Anis Baswedan katakan yakni menghimbau dan memberikan seruan kepada masyarakat bahwasanya βsebisa mungkin warga negara khususnya Warga Negara Indonesia membatasi kegiatan di luar rumah, kecuali hal yang urgenβ. Karena apa? Jika lockdown di Indonesia akan tetap dijalankan, maka berbagai aktivitas yang biasanya kita kerjakan itu akan sangat dibatasi. Begitu juga pemberlakuan lockdown ini juga sangat berdampak besar dengan perguncangan ekonomi. Tentu ini semua menjadi bahan evaluasi kedepannya tentang dampak yang terjadi jika diterapkan kebijakan lockdown tersebut, apakah dapat memberikan banyak dampak positif ataupun sebaliknya.
Penulis: Muhammad Amirullah, Ahmad Firdaus, Fakhri Ilham Syarifudin, Prima Rosita Sari, Fitriyani Sanuhung
Penyunting : Mustofa Dahlan