Pimpinan Komisariat IMM FAI UAD bidang Tabligh Kajian Keislaman mengadakan Pelatihan Pengajar TPA yang diselenggarakan di Aula Pimpinan Pusat Aisyiah pada Sabtu, 16 Juli 2022. Acara ini dihadiri oleh 34 peserta dari berbagai Pimpinan Komisariat di UAD dengan panitia berjumlah 22 orang. Dihadiri pula ketua umum PK IMM FAI serta pembina PK IMM FAI Ustadz Hasnan Nahar yang memberikan sambutan untuk pelatihan ini melalui video dikarenakan beliau sedang berada di Turki. Pemateri pada pelatihan ini adalah Ustadz Wuntat Wawan Sembada yang merupakan guru mengaji dan pendongeng anak profesional sekaligus trainer nasional.
Pelatihan ini bertemakan โMeningkatkan Kualitas Pengajar TPA Wujudkan Generasi Emas yang Qurโaniโ. Pelatihan ini menargetkan para pengurus dan kader IMM PK se-UAD yang merupakan pengajar TPA di TPA binaan masing-masing komisariat, dengan harapan para pengajar TPA dapat mengembangkan TPA binaannya masing-masing. Tujuannya agar terciptanya pengajar, pendidik, ataupun guru Al-Qurโan (TPA) yang berkualitas dan sesuai dengan tupoksi sebagai pengajar Al-Qurโan (TPA) yang nantinya akan mewujudkan generasi emas yang berakhlak mulia dan Qurโani.
Latar Belakang diadakan acara ini adalah untuk mengevaluasi terkait cara, metode ataupun struktur dalam pengajaran TPA yang di mana setiap TPA pasti memiliki kurikulum yang berbeda, bahkan ada juga TPA yang mati. Maka dari itu, diadakannya pelatihan pengajar TPA agar menambah motivasi, minat, dan semangat generasi muda untuk mengajak masyarakat dalam mengabdikan diri dalam proses pembelajaran sebagai pengajar TPA dan mewujudkan generasi emas yang berakhlak mulia dan Qur’ani. Bukan hanya menghasilkan tetapi juga melatih para pengajar untuk lebih terstruktur dalam mengajar. Sehingga, tidak hanya mengesampingkan ego dan perasaan tetapi harus disesuaikan dengan keadaan. Karena sifat dan sikap anak-anak itu berbeda
Harapan dari diadakannya pelatihan ini mereka tidak hanya handal dalam materi sebagai guru TPA, tetapi mereka juga mampu mengimplementasikan, mengamalkan metode-metode yang sesuai dengan anak-anak yang diajarkan. Menjadi guru adalah ibarat ibu kedua bagi mereka, sehingga sebagai guru harus pandai mengatur suasana, kondisi, dan perasaan anak-anak. Serta mengajarkan ilmu yang sesuai dengan syariโat Islam (Al-Qurโan dan Hadis)
Setelah pelatihan ini, peserta juga diwajibkan untuk melaksanakan RTL sebagai follow up dari pelatihan ini. RTL dilaksanakan dalam sebulan dengan 4 kali tugas evaluasi terkait pengajar TPA. ย Acara Pelatihan ini berjalan dengan lancar.
Repson peserta terhadap pelatihan ini sangat baik. Mereka merespon bahwa pelatihan ini seru, mengasikan, dan tidak monoton karena di selingi dan mempratikkan secara langsung bagaimana cara menghadapi anak yang tantrum, mengajak bermain dan hiburan ketika mereka bosan di kelas, yaitu dengan menyelingi dengan cerita atau menggambar sesuatu sambil belajar. Bukan hukuman yang diberikan kepada anak-anak, akan tetapi reward, sehingga mereka tidak cenderung takut atau malu ketika diajak tampil di depan teman-temannya. Pada intinya pelatihan ini sangat memberikan memotivasi untuk para pengajar TPA.
Penyunting: Irvan Chaniago