Gerakan Tajdid Intelektual Membawa Modernisasi Kepada kader IMM FAI UAD 2024/2025

 

Oleh: Saiful Bahri (Anggota Bidang Hikmah PK IMM FAI UAD 2024/2025)

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (PK IMM FAI UAD) telah melakukan pergantian Pimpinan Komisariat dari periode 2022/2023 dan dilanjutkan periode 2024/2025 yang sudah dilantik pada tanggal 20 januari 2024. Pada periode ini dibawah kepemimpinan Daffa Nurfauzy melakukan revitalisasi untuk menunjang pergerakan Pimpinan Komisariat maupun kader.

Daffa Nurfauzy selaku ketua pimpinan Komisariat IMM FAI UAD periode 2024/2025 membawa grand design โ€œGerakan Tajdid Intelektualโ€. Grand design merupakan gambaran umum secara menyeluruh tentang program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi atau negara dan dimaksudkan untuk memberikan arahย kebijakan dan keterkaitan antara kegiatan, subย kegiatan dengan program-program yang telah ditetapkan.

Persoalan sekarang

Beberapa waktu belakangan ini terdapat banyak mahasiswa yang begitu apatis dengan kegiatan-kegiatan penunjang ilmu pengetahuan dan tidak sedikit mahasiswa yang merasa acuh pada persoalan- persoalan kemanusian. Hal ini akibat dari tidak adanya kesadaran mahasiswa itu sendiri, karena merekalah yang seharusnya menjadi gardan terdepan untuk melakukan perubahan pada persoalan yang menimpa Masyarakat. Problematika yang terjadi saat ini, seharusnya mahasiswa mampu menyelesaikan dan mampu membawa dampak positif. Namun, karena kurangnya ilmu pengetahuan, daya kritis, diskusi dan keberanian dari mahasiswa sehingga tidak mampu untuk mendobrak dari sistem yang dibuat oleh pemerintah ataupun birokrasi.

Bukan saja persoalan mahasiswa yang tidak mau merespon problem yang terjadi saat ini, melainkan mereka juga mulai surut masuk dalam organisasi, lantaran benefit yang ada dalam organisasi tidak lagi relevan. (Ungkap Dafa Nurfauzy dalam pernyataan Grand Desing IMM FAI UAD 2024/2025) Hal inilah kemudian menjadi catatan penting bagi organisasi pengkaderan, terkhusus bagi IMM sebagai organisasi pengkaderan bagaiman dia mampu menjawab problem yang terjadi dan mengemabalikan jiwa IMM untuk mencari kader-kader yang unggul dan melanjutkan estafet berikutnya sebagaiman telah dibangun oleh pendahulu. Lalau apakah Gerakan Tajdid Intelektual memapu menjawab persoalan ini?

 

 

Tajdid Intelektual sebagai moderisasi Kader IMM FAI UAD 2024/2025

Kata Tajdid dalam bahasa Arab adalah yang berakar dari kata jaddada-yujaddidu-tajdiidan yang artinya “menjadi baru” atau “terbarukan”. Tajdid adalah pembaharuan, yang dimaksud dalam hal ini adalah pembaharuan mendinamisasikan kader dan masyarakat dengan semangat kreatif dan inovatif sesuai tuntutan zaman. Sedangankan Intelektual adalah adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, serta mempertanyakan dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan yang selalu dihadapinya. Modernisasiย adalahย proses perubahan dari sesuatu yang belum maju ke arah yang lebih maju. Modernisasi dimaksudkan untuk memperbaiki dan mencapai suatu bentuk masyarakat yang lebih maju, berkembang, berkualitas, dan sejahtera.

Dengan definisi diatas maka bisa disimpulkan bahwa Tajdid Intelektual adalah pembaharuan intelektual, dalam konsep ini mengacu pada proses revitalisasi atau pembaharuan pemikiran seseorang agar dapat mengembalikan keyakinan yang ada serta menerima ide-ide inovatif, respon terhadap perubahan keadaan, kemajuan pengetahuan dan mampu menjawab persoalan-persoalan yang terjadi serta menjadi pergerakan yang mngedepankan jiwa sosial terhadap masyarakat.

Pembaharuan intelektual sangat penting dilakukan, karena dengan ini mahasiswa mampu untuk menjadi jati dirinya sebagai pembawa perubahan yang lebih baik lagi dan mampu untuk beradaptasi dengan keadaan zama yang semakin modern. Dengan Gerakan tajdid intelektual ini juga akan mendorong individu dan masayarakan kearah yang lebih maju lagi.

Adapun Beberapa nilai untuk mencapai Tajdid Intelektual (Dalam pernyataan Dafa Nurfauzy di Grand Desing IMM FAI UAD 2024/2025)adalah:

  1. Progresif: dengan maksud membawa kader yang dapat memahami keadaan dan isu social sehingga mengerti langkah apa yang perlu diambil untuk melakukan perubahan.
  2. Skeptis: adalah sikap selalu bertanya disetiap langkah yang kita ambil, sehingga terdapat dialektika hingga membentuk nalar kritis dalam membawa arah gerak IMM.
  3. Kolaboratif: melakukan kegiatan gabungan dengan maksud untuk mengoptimalkan audiensi di lingkungan IMM FAI.
  4. Solid: sikap kerja sama untuk menjalankan suatu kegiatan dengan asas kekeluargaan dan profesionalitas.

Melihat dari problem yang dijelaskan diatas baik dari mahasiswa per-hari ini kurang minat lagi dalam organisasi, kritis, keberanian, perubahan zaman dan lain-lain. Maka dengan Grand design yang dibiwah oleh ketua komisariat IMM FAI UAD 2024/2025 ini akan mampun menjawab berbagai persoalan yang sudah dijelaskan diatas, karena dalam Gerakan pembaharuan Intelektual ini lebih mengarahkan kader kepada bagaiman dia bisa mejadi kader yang unggul, baik dalam persoalan individu maupun sosial dan mampu untuk membawa pembaharuan untuk mencapai kemajuan dengan berlandaskan pada nilai-nilai Trilogi sekaligus tujuan IMM dan membawa nilai-nilai untuk mencapai Tajdid Intelektual.