Tuhan Membutuhkan Makhluk ?

Oleh : Zul

Secara sederhana Tuhan diartikan ย sebagaiย yang dapat menciptakan serta mengatur segala sesuatu yang ia ciptakan termasuk alam semesta, walaupun banyak pencipta di dunia ini bukan berarti ia bisa mendapatkan gelar sebagai Tuhan, karena gelar atau jabatan sebagai tuhan itu hanya bisa dipakai oleh satu yang tentunya itu ialah sang pencipta dari pencipta lainnya, jika manusia adalah pencipta bagi ciptaannya maka di atas manusia sebagai seorang pencipta ada yang namanya pencipta lagi yang menciptakan manusia itulah disebut sebagai yang namanya Tuhan, tuhan juga tidak bisa disamakan dengan penciptanya karena antara pencipta dan ciptaan-Nya harus berbeda, karena ketika tuhan dan makhluknya sama, maka dapat berpotensi salah paham atasย ketuhanannya, yang dampaknya mengagungkan serta menyembah kepada Tuhan yang salah.

Maka antara tuhan dan makhluknya itu harus berbeda antara satu sama lain, dan walau pun juga pencipta kursi berbeda bentuk dengan kursinya akan tetapi banyak orang yang sama atau mirip bentuknya dengan pencipta kursi itu sendiri, atau sederhananya orang yang menciptakan barang atau benda lainnya itu sama dengan manusia lainnya yang mempunyai bentuk seperti mata, tangan, kaki badan, dll. Maka tuhan tentunya tidak sama dan tidak akan pernah sama dengan makhluknya. Juga ketika dinamakan tuhan itu justru tentunya tidak membutuhkan sandaran atau tidak membutuhkan siapapun untuk dirinya sendiri, tidak memiliki kelemahan ia harus kuat dari yang terkuat dimanapun dan siapapun, jika Tuhan lemah, maka dapat berpotensi dengan pelengseran tahta ketuhanan. Maka yang namanya Tuhan itu harus kuat dari yang terkuat. Bandingkan dengan manusia yang fitrahnya diponis sebagai makhluk sosial, artinya makhluk yang salinng membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, membutuhkan sandaran pada yang lebih kuat dari dirinya sendiri. Maka tidak bisa dikatan tuhan jika seseorang tersebut masih membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Tuhan itu membutuhkan makhluk ?

Pada dasarnya salasatu persyaratan untuk meraih gelar sebagai Tuhan, sebagai mana yang telah disebutkan yangย  pertama adalah Tuhan berdiri sendiri, artinya Tuhan tidak diciptakan oleh siapa pun, kedua tuhan harus berbeda dengan pencipta atau makhluknya dan yang ketiga Tuhan kuat dan tidak membutuhkan sesutau, tapi jusrtu sesuatu itu yang membutuhkan tuhan. Akan tetapi Tuhan itu membutuhkan makhluk ?, Tuhan membutuhkan makhluk karena tidak ada yang namanaya Tuhan kalau tidak ada pengakuan dari makhluk atau ciptaan-Nya, tidak ada khalik kalau tidak ada makhluk, adanya Tuhan itu berasal dari pengakuan akan ketuhanan dari ciptaan-Nya, atau sebuah sebutan kata tuhan itu karena adanya makhluk yang mengakuai akan ketuhanannya. maka ketika tidak ada makhluk apakah ada yang namanya sang khalik ? dampak dari pengakuan sebagai Tuhan dikarenakan adanya ciptaan dari Tuhanย  itu sendiri. Atau antara Tuhan dengan makhluknya saling membutuhkan ?, Tuhan butuh disembah, diagungkan untuk menjadikan dirinya sebagai Tuhan dan manusia butuh tenaga, nutrisi untuk bisa menyembah agar ia yang diagungkan dan disembah sebagai Tuhan. Maka apakah tuhan membutuhkan makhluk ? Dalam qurโ€™an dikatakan โ€œHai manusia, kamulah yang amat butuh kepada Allah, dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak membutuhkan sesuatu) lagi Maha Terpuji.โ€ Jelas Tuhan tidak membutuhkan sedikitpun dari makhluk ciptaanya, walaupun Tuhan itu tidak disembah, tidak diagungkan, tidak diakui sebagai tuhan, akan tetapi tetaplah dia adalah sebagai tuhan maha agung yang mengatur dan menciptakan alam semesta. Ketika Tuhan memerintah seorang hambanya untuk menyembah bukan berarti Tuhan butuh penyembahannya, akan tetapi Tuhan memerintahkan pada hambanyaa untuk menyembah dan segala perintah lainnya, hanya sebuah ujian untuk melihat seberapa taat dan seberapa membangkangnya diri seorang ciptaanya. Ingat ketika percakapan antara tuhan dengan manusia, ketika masih berada dalam perut yang namanya ibu, ketika tuhan bertanya โ€œBukankah aku ini tuhanmu ? mereka (manusia) menjawa,betul engkau tuhan kami, kami menjadi saksiโ€ artinya fitrah dari seseorang tentunya bertuhan, ia telah mengakui akan ketuhanan ketika dijauh hari sebelum ia mempunyai kesadaran. Dan walaupun dirinya tidak membutuhkan dan memilih tidak bertuhan, atau ketika seorang ciptaannya berhenti untuk menyembah dan membangkang atas perintahnya, toh tidak akan menurunkan derajat ia sebagai Tuhan. Tapi pada dasarnya dia masih membutuhkan sandaran kepada yang lebih kuat darinya, masih membutuhkan segala kebutuhan jasmani dan rohani yang justru itu semua berasal dari tuhan itu sendiri. Jadi apakah Tuhan membutuhkan makhluk ?